Pages

Senin, 12 Januari 2015

"Masih" Mayoritas (?)

            Agama Islam merupakan agama yang memiliki pengikut terbesar di dunia. Bahkan di tengah derasnya arus modernitas yang menjadi dampak dari globalisasi, Islam tetap mengalami penambahan jumlah pemeluknya. Berbagai kalangan baik di dalam maupun luar negeri mulai mengenal dan jatuh cinta kepada Islam melalui bermacam jalan. Ada yang masuk Islam karena tersentuh setelah mempelajari ajarannya dalam kitab suci Al-Quran hingga ada juga memutuskan menjadi mualaf karena akan menikah.
            Di Indonesia sendiri terdapat 6 agama yang resmi diakui oleh negara yaitu; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu. Namun, Islam menjadi agama mayoritas yang dianut masyarakat Indonesia. mengingat perkembangannya yang pesat, dulu Indonesia menjadi negara dengan penduduk Islam terbesar di Asia Tenggara. Dengan total hampir 95% dari seluruh penduduk yang ada. Seiring perubahan zaman, populasi penganut Islam semakin mengalami penyusutan. Hingga saat ini Indonesia tidak lagi menjadi negara dengan umat Islam terbesar di Asia Tenggara karena telah digantikan oleh Malaysia.
            Menurut survei yang dilakukan pada tahun 2010 penganut Islam di Indonesia mencapai 87,18% dari total penduduk. Ini artinya telah mengalami penurunan yang cukup drastis sekitar 8%. Lalu ke manakah hilangnya 8% tersebut? Sungguh mengagumkan, di mana Islam terus mengalami peningkatan pengikut, malah di Indonesia mengalami penurunan. Kalau setiap tahun jumlah umat Islam di Indonesia akan terus mengalami penurunan sekitar 5-8% maka bagaimana nasib Islam 50-60 tahun yang akan datang? Masih adakah Islam di saat itu nanti?
Inilah yang perlu dikhawatirkan ketika ada kemungkinan Islam akan menghilang dari bumi Indonesia. Akan mengkhawatirkan pula jika Islam akan menjadi minoritas dan terpinggirkan dari kehidupan di Indonesia. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa Islam di Indonesia terus mengalami penyusutan jumlah pengikutnya. Kemungkinan pertama yaitu banyak umat Islam yang kini usianya sudah tua sehingga kemudian banyak dari mereka yang meninggal. Kedua, mungkin juga ada banyak umat Islam yang hanya mengaku Islam di KTP saja sehingga mereka masih sangat mudah terpengaruh dan labil untuk mengikuti agama lain baik karena alasan pribadi atau lainnya. Namun kedua kemungkinan ini masih sekedar dugaan yang belum diketahui kebenarannya.
Menjadi agama mayoritas di negara demokrasi (bukan negara Islam) tidak berarti semua aturan yang berlaku selalu terikat atau menganut ajaran Islam. Seperti halnya pemberian hukuman bagi tindak kejahatan. Tidak semuanya seperti hukum di Islam. Ini karena juga untuk menghormati keberadaan agama lain. Namun, hingga saat ini nasib Islam di Indonesia semakin hari semakin terabaikan. Bayangkan saja, pemimpin yang mengakui dirinya Islam malah banyak melakukan korupsi. Selain itu, banyak hal-hal yang menjadi larangan di Islam namun semakin merajalela di negeri Ini.  
Benar-benar ironi melihat keadaan sekarang ini. Usaha yang dilakukan para muslim untuk membuat Islam ‘teranggap’ di negeri ini sepertinya butuh perjuangan yang lebih keras. Maka dari itu, sebagai generasi Islam sudah sepantasnya kita terus  bekerja keras demi menjaga eksistensi Islam di bumi pertiwi jika tidak mau melihat Islam tergerus perlahan dan hilang dari Indonesia.
By: dmh

0 komentar:

Posting Komentar